Jumat, 09 Mei 2008

GENERASI MISTERIUS

. Jumat, 09 Mei 2008

Lisensi dokumen :
Copyright © 2007 LPM – BSI
Seluruh dokumen / materi di Lembaga Pers Mahasiswa – Bina Sarana Informatika dapat di gunakan , dimodifikasi dan di sebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersil ( non profit ), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang di sertakan dalam setiap dokumen / materi. Tidak di perbolehkan melakukan penulisan ulang , kecuali telah mendapat ijin terlebih dahulu dari LPM – BSI .Oleh : koko_fhu@yahoo.com


Minggu pagi ( 02/09 ) di monumen nasional cuaca tampak cerah , banyak pemuda – pemudi melakukan aktivitas olah raga , termasuk seorang kakek tua yang sedang mengendarai sepeda onthelnya mengitari monas beberapa kali .
Keringat pagi tampak terlihat seperti butiran mutiara di kulitnya yang sudah keriput.
Sesaat kemudian tampak kakek tua tersebut merebahkan tubuhnya bersandar di salah – satu pohon rindang , aku berlahan mendekatinya , seperti ada magnet kuat yang menarikku untuk semakin mendekat kearahnya.
Awalnya aku hanya tertarik dengan sepeda onthel miliknya yang menemaninya mengelilingi monas.
Entah mengapa kami cepat akrab , pembicaraan mengalir begitu saja dari hal sepele sampai ke hal yang serius .
Kakek tersebut bernama Subekti ( bukan nama sebenarnya-red ) beliau mengalami masa dimana kemerdekaan Republik Indonesia di masa – masa awal kemerdekaan,termasuk peristiwa G30/SPKI .
Tentunya kita masih ingat saat kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar ( SD ) , dimana setiap tanggal 30 November kita selalu disuguhi dengan tontonan tentang kekejaman Partai Komunis Indonesia ( PKI ) yang saat itu disinyalir hendak merebut kekuasaan di negeri ini atau yang dikenal dengan sebutan KUDETA .
Pembuatan film documenter tersebut dibuat pada era Soeharto ( ORDE BARU ) yang telah berhasil memegang kekuasaan setelah sebelumnya di pegang oleh Ir.Soekarno .
Pada salah satu adegan di film documenter tersebut tampak kemiskinan merajalela di seluruh pelosok nusantara dan Partai Komunis Indonesia kala itu merupakan salah satu partai besar di negeri ini yang meneriakkan pemerataan di segala sector terutama ekonomi .
Penderitaan kemiskinan tersebut di amini oleh kakek tersebut ,
“Pada masa itu benar – benar masa – masa paling sulit setelah kemerdekaan”. Ucapnya
Awal bencana mengerikan yang akan menimpa negeri ini ditandai dengan munculnya isu atau fitnah tentang adanya “DEWAN JENDRAL” ditubuh Angkatan Darat yang bertugas menilai kebijakan politik presiden Soekarno . Isu ini membuat gempar negeri ini sehingga muncullah ketidak stabilan di negeri ini dan PKI memanfaatkan situasi ini dengan baik dan cantik sekali dengan menyebarluaskan isu ini .
Meski para jendral telah di panggil oleh presiden soekarno dan mereka menyatakan dengan tegas bahwa didalam tubuh Angkatan Darat tidak ada yang namanya DEWAN JENDRAL yang bertugas menilai kebijakan politik luar negeri presiden namun isu tentang dewan jendral masih saja menggema di negeri ini berkat PKI yang selalu mengobarkan isu tersebut dengan maksud-maksud tertentu.
Belum puas dengan isu Dewan Jendral dan dibubarkannya Partai Murba, PKI bersiap hendak melakukan kudeta di negeri ini ,dan target pertamanya adalah melumpuhkan para Jendral yang tidak sepaham dengan mereka. Rencana itu mereka namakan Gerakan 30 September yang sekarang di kenal dengan sebutan G 30 S / PKI .
Gerakan militer ini langsung dipimpin oleh Letkol.Untung.S ,Komandan dan Batalyon I Resimen Cakrabirawa yang bertugas menculik /dan atau membunuh para Jendral yang berseberangan dengan mereka.
Para Jendral tersebut adalah :
Letnan Jendral Ahmad Yani
Mayor Jendral R. Soeprapto
Mayor Jendral Harjono.MT
Mayor Jendral S.Parman
Brigadir Jendral DI.Panjaitan
Brigadir Jendral Soetojo.S

Sedangkan Jendral.Abdul Haris Nasution Berhasil selamat dari usaha pembunuhan tersebut meski beliau harus merelakan putrinya ,Irma Suryani Nasution dan Ajudannya Letnan satu Pierre Andreas Tendean menebusnya dengan nyawa mereka sebagai gantinya.
Setelah ditangkap para jendral tersebut pun di siksa dan dibunuh dengan kejam oleh PKI di lubang buaya , tempat tersebut adalah saksi sejarah kekejaman yang dilakukan oleh PKI dan antek-anteknya.
Kemudian setelah itu perebutan kekuasaan antara PKI dan Soeharto menjadi buram , semua tidak jelas siapa yang benar dan siapa yang salah , sejarah dan fakta menjadi buram , tidak ada kejelasan sejarah ,sampai detik ini pun semuanya tidak jelas , siapa yang harus kita sebut pahlawan? dan siapa yang harus kita sebut penghianat?. Para pelaku sejarah bungkam seribu bahasa , mereka seolah menghilang ditelan bumi atau sengaja di hilangkan , dan yang masih tersisa pun mendadak menjadi bisu ! ada apa ini ?!
Pren,
Kemana negeri ini akan di labuhkan , dan kemana generasi muda negeri ini akan dibesarkan?haruskah tetap di diamkan ? ataukah harus di cari kejelasannya ?
Masih ingat beberapa waktu lalu tentang peluncuran buku “ Aku Bangga Menjadi Anak PKI “ yang menggemparkan negeri ini .Dan dengan lantang beberapa milis di internet meneriakkan “ Aku Bangga Menjadi Anak Anti Komunis “. Ada apa ini ? apa yang sedang terjadi ? apakah PKI sedang ingin memperbaiki citranya dan hendak menancapkan kuku-kukunya kembali di negeri ini ?atau PKI ingin menceritakan hal yang sebenarnya terjadi? ( kokofhu/lpmbsi/2007)


Lembaga Pers Mahasiswa – Bina Sarana Informatika
Copyright © 2007 LPM – BSI

0 komentar:

 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com