Senin, 23 Juni 2008

Otak Pembunuh Munir Diumumkan Pekan Depan

. Senin, 23 Juni 2008
0 komentar

Mabes Polri tampaknya segera memenuhi janjinya untuk mengumumkan tersangka baru kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Nama tersangka baru ini akan diumumkan pekan depan."Nanti aja, tenang aja, nanti kita umumkan. Kemungkinan minggu besok," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira di sela-sela HUT ke-62 Bhayangkara, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/6).Sementara itu, seperti dilansir okezone.com, Kapolri Jenderal Sutanto belum mau menyebut waktu pengumuman dalang pembunuh Munir itu. Dikatakannya, kepolisian masih ingin menguatkan bukti-bukti hasil penyelidikan."Masalah Munir ini sedang proses penyelidikan. Nanti akan disampaikan siapa tersangkanya, setelah semua buktinya lengkap. Dalam hal ini tidak mudah," kata Kapolri.Di sela-sela raker dengan Komisi III Kamis 12 Juni lalu, Kapolri mengatakan akan segera mengumumkan aktor intelektual di balik pembunuhan Munir.
sumber : www.mahasiswa.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

Fortakgama Gelar Aksi Tanam 1000 Pohon

.
0 komentar

Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada (Fortakgama) bersama Paguyuban Wartawan Kota Yogyakarata (Pawarta), dan Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta menggelar aksi tanam 1000 pohon, Sabtu (19/1).
Sebanyak 1000 pohon tersebut ditanam di 192 Sekolah Dasar Se-Kota Yogyakarta. Aksi peduli lingkungan diawali penanaman pohon di SD Pandeyan, Jl Batikan Yogyakarta. Dimeriahkan serangkaian kegiatan lomba bagi siswa Sekolah Dasar bertemakan lingkungan, diantaranya lomba baca puisi memperebutkan piala Rektor UGM dan lomba menggambar memperebutkan piala Walikota Yogyakarta.
Wali kota Yogyakrta, Herry Zudianto dalam sambutannya mengatakan, pendidikan dini untuk anak-anak untuk peduli lingkungan mesti harus dilakukan agar mereka sudah dibiasakan untuk lebih mencintai lingkungannya.
“Tidak hanya sekedar mengajak anak-anak untuk menanam pohon, tapi juga merawat dan menjaganya,” katanya seperti dilansir UGM online.
Menurut Herry, aksi menanam pohon ini sebagai upaya agar kota Yogyakarta lebih hijau dari tembok-tembok rumah yang kini kokoh berdiri di setap sudut Kota Yogyakarta.
“Satu daun, satu tanaman, satu pohon sangat berarti bagi upaya penghijauan kota dari banyak tembok-tembok rumah yang kini banyak berdiri,” jelasnya.
Koordinator aksi 1000 pohon, Sulistiono mengatakan sasaran kegiatan difokuskan pada siswa sekolah dasar dimaksudkan untuk memberikan pendidikan dini bagi pelajar tingkat dasar tentang pentingnya mencintai lingkungan.
“Dengan terselenggaranya kegiatan yang dipelopori para wartawan ini diharapkan mampu memotivasi semangat cinta lingkungan. Dari gerakan kecil ini kami mengharapkan menjadi embrio bagi gerakan lain yang lebih besar untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan,” katanya.
Serangkain aksi yang mengusung tema ‘Act Locally Warming’ yang melibatkan siswa SD hingga SMA tersebut mendapat dukungan dari dinas Pendidikan Kota yogyajarata, dinas lingkungan hidup Kota Yogyakarta dan Telkomsel.
“Aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian insan pers Yogyakarta terhadap lingkungan di Indonesia yang dinilai telah rusak dan berdampak pada kejadian bencana alam di berbagai daerah yang sangat merugikan masyarakat luas. Untuk itu pendidikan dini tentang lingklungan terhadap siswa tingkat SD sangat dibutuhkan untuk memunculkan generasi batru yang lebih menghargai dan mencintai lingkungan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut dimeriahkan dengan lomba lukis dan membaca puisi. Untuk melukis, Juara I Terpilih Fadillah Dwi Yulita dari SD Kotagede III, Juara II-III masing-masing Adinda Mubarina dari SD Glagah, Nora Fionna dari SDIT Luqman Al Hakim.
Sedangkan untuk lomba baca puisi dimenangkan Prastyastuti Ari R dari SD Glagah, Juara II Angela Savina dari SD Tarakanita Bumijo, dan Juara III Alif Indira dari SD Muh Sapen 1.
Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada (Fortakgama) bersama Paguyuban Wartawan Kota Yogyakarata (Pawarta), dan Pewarta Foto Indonesia Yogyakarta menggelar aksi tanam 1000 pohon, Sabtu (19/1).
Sebanyak 1000 pohon tersebut ditanam di 192 Sekolah Dasar Se-Kota Yogyakarta. Aksi peduli lingkungan diawali penanaman pohon di SD Pandeyan, Jl Batikan Yogyakarta. Dimeriahkan serangkaian kegiatan lomba bagi siswa Sekolah Dasar bertemakan lingkungan, diantaranya lomba baca puisi memperebutkan piala Rektor UGM dan lomba menggambar memperebutkan piala Walikota Yogyakarta.
Wali kota Yogyakrta, Herry Zudianto dalam sambutannya mengatakan, pendidikan dini untuk anak-anak untuk peduli lingkungan mesti harus dilakukan agar mereka sudah dibiasakan untuk lebih mencintai lingkungannya.
“Tidak hanya sekedar mengajak anak-anak untuk menanam pohon, tapi juga merawat dan menjaganya,” katanya seperti dilansir UGM online.
Menurut Herry, aksi menanam pohon ini sebagai upaya agar kota Yogyakarta lebih hijau dari tembok-tembok rumah yang kini kokoh berdiri di setap sudut Kota Yogyakarta.
“Satu daun, satu tanaman, satu pohon sangat berarti bagi upaya penghijauan kota dari banyak tembok-tembok rumah yang kini banyak berdiri,” jelasnya.
Koordinator aksi 1000 pohon, Sulistiono mengatakan sasaran kegiatan difokuskan pada siswa sekolah dasar dimaksudkan untuk memberikan pendidikan dini bagi pelajar tingkat dasar tentang pentingnya mencintai lingkungan.
“Dengan terselenggaranya kegiatan yang dipelopori para wartawan ini diharapkan mampu memotivasi semangat cinta lingkungan. Dari gerakan kecil ini kami mengharapkan menjadi embrio bagi gerakan lain yang lebih besar untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan,” katanya.
Serangkain aksi yang mengusung tema ‘Act Locally Warming’ yang melibatkan siswa SD hingga SMA tersebut mendapat dukungan dari dinas Pendidikan Kota yogyajarata, dinas lingkungan hidup Kota Yogyakarta dan Telkomsel.
“Aksi ini merupakan bentuk nyata kepedulian insan pers Yogyakarta terhadap lingkungan di Indonesia yang dinilai telah rusak dan berdampak pada kejadian bencana alam di berbagai daerah yang sangat merugikan masyarakat luas. Untuk itu pendidikan dini tentang lingklungan terhadap siswa tingkat SD sangat dibutuhkan untuk memunculkan generasi batru yang lebih menghargai dan mencintai lingkungan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut dimeriahkan dengan lomba lukis dan membaca puisi. Untuk melukis, Juara I Terpilih Fadillah Dwi Yulita dari SD Kotagede III, Juara II-III masing-masing Adinda Mubarina dari SD Glagah, Nora Fionna dari SDIT Luqman Al Hakim.
Sedangkan untuk lomba baca puisi dimenangkan Prastyastuti Ari R dari SD Glagah, Juara II Angela Savina dari SD Tarakanita Bumijo, dan Juara III Alif Indira dari SD Muh Sapen 1.
sumber :www.mahasiswa.com

Klik disini untuk melanjutkan »»

Rabu, 11 Juni 2008

Segera terbit Majalah Inspirasi Baru

. Rabu, 11 Juni 2008
0 komentar


Apa kabar pembaca setia Inspirasi? Telah terlewati tahun 2007 dan sekarang kita menjalani tahun 2008 dengan semangat dan harapan baru! Untuk hasil studinya? Mudah-mudahan dapat nilai yang bagus dan memuaskan tentunya! Kita juga ucapkan selamat bertugas untuk teman-teman semua yang mengerjakan Tugas akhir.

Bulan Februari-Maret adalah bulan-bulan perekrutan bagi elemen kampus BSI. Dari mulai UKM, senat begitu juga BEM. Genersi terus berjalan siring bertambahnya semangat baru dalam setiap estafet kepengurusan organisasi, apakah akan menjadi nahkoda yang baik dalam membawa perahu dan bendera masing-masing kelompok, atau justru membuat perahu tersebut bocor dan karam.

Menjadi sebuah kebanggan apabila organisasi yang kita jalani sekarang menjadi salah satu tempat untuk mengembangkan jati diri agar bisa lebih produktif dan bermanfaat, untuk itu diperlukan perjuangan yang cukup untuk mempersiapkan semua itu. Yang pasti itu dimulai dari diri kita masing-masing apabila ingin berubah maka berubahlah sesuai apa yang kita inginkan, dan juga untuk kebaikan organisasi dan lingungan sekitar kita.
Libur semester yang cukup panjang banyak dimanfaatkan elemen kampus untuk menjalankan agenda kerja mereka. Pelatihan organissai dan pelantikan pengurus baru serta mubes adalah kegiatan yang banyak dilaksanakan oleh Senat, UKM, dan BEM. Dan salah satu agenda besar dikampus ini adalah suksesnya acara MUBES IKBM BSI yang ke-III di Wisma Tugu Cibodas pada tanggal 29 Februari 1 dan 2 Maret kemarin.
Acara yang belangsung tiga hari dua malam tersebut sangat menguras waktu, energi dan biaya yang cukup banyak, dengan menghasilkan beberapa keputusan antara lain ditiadakannya porsi, pembahasan AD/ART khusunya pada berubahnya strukur atas garis komando menjadi koordinasi juga masalah kemahasiswaan. Diharapkan seluruh elemen dapat menjalankan hasil MUBES, demi terwujudnya kehidupan kampus yang stabil dan dinamis.
Kami melaporkan MUBES III IKBM sebagai laporan utama edisi kali ini, dan tentang penggunaan Flexi bagi mahasiswa semester I dan II menjadi liputan khusus selamat membaca.

( sumber : www.inspirasionline.com )

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kebijakan SMS, Praktis Tidak Ekonomis

.
0 komentar

Image

Sekelompok mahasiswa jalan beriringan menuju toilet kampus BSI Salemba 45, sebuah ritual yang biasa dilakukan kebanyakan para mahasiswa setiap usai mengikuti mata kuliah. Menunggu giliran menggunakan fasilitas kampus yang terbatas sekelompok mahasiswa asyik berbincang-bincang membahas perkembangan yang ada.

Satu hal yang menarik menjadi perbincangan. Sebuah Kebijakan baru diberlakukan bagi mahasiswa BSI dalam absensi dan pengumpulan tugas dengan menggunakan nomor perdana kartu Flexi yang telah dibagian pada semester I tahun lalu secara gratis oleh lembaga BSI, namun disayangkan informasi ini kurang jelas diterima mahasiswa mengenai fungsi dan keguanannya.

Menginjak semester berikutnya (semester II), kebijakan ini mulai diterapkan. Mahasiswa baru diminta untuk mengaktifkan kartu perdana Flexi yang telah dibagikan untuk menjalankan aktifitas perkuliahan seperti absensi dan pengumpulan tugas. Namun demikian, kebijakan yang kurang sosialisasi ini dinilai kebanyakan mahasiswa sungguh memberatkan.

Pembagaian kartu perdana saja dinilai tidak cukup tanpa didukung perangkat ponsel CDMA yang harus dimiliki sendiri. Hingga pada akhirnya banyak mahasiswa yang melenakan kartu perdana tersebut tanpa megetahui tujuan sebenarnya.

Kebijakan ini dimulai sebenarnya telah disepakati mahasiswa dalam prosesesi pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2007/2008 dengan mengisikan formulir pendaftaran dan mengikuti program yang ada. Atau dengan kata lain, mahasiswa baru telah sepakat dengan segala aturan main dalam kebijakan yang diterapkan selama menjadi mahasiswa BSI dengan menandatangani MOU.

Informasi yang terlambat dan tidak akurat menjadikan kebanyakan mahasiswa tidak mengaktifkan kartu perdana Flexi tersebut. Hingga waktunya, mereka kerepotan mengaktifkan nomor Flexi yang sudah tidak aktif, atau habis masa berlakunya karena hanya dengan nomor perdana edisi khusus BSI ini saja yang dapat diopersikan dalam sistem baru tersebut. Dan untuk mengaktifkan kembali kartu perdanannya mereka harus registrasi dan mengeluarkan biaya tambahan.

Mahasiswa dapat melakukan absen kelas dan pengiriman jawaban tugas melalui kartu perdana Flexi edisi khusus, dengan mengirimkan SMS sesuai dengan format program yang telah diditentukan. Contohnya :

Informasi Nilai Kehadiran

Perintah : NABSEN

Contoh : NABSEN 12010001 5

Jawaban : Nilai Absen : PPN 75, Kewiraan 90, Agama 100, dst

Kecanggihan teknologi dalam sistem tersebut sangat menjanjikan, namun terasa janggal dan aneh apabila mahasiswa yang sudah masuk kekelas masing-masing dan mengikuti dengan aktif kegitan belajar harus absen kembali lewat sms? namun sampai saat ini belum semua mata kuliah dan dosen memberlakukan program ini.

Sistem baru ini dianggap sederhana dan cenderung mempermudah akifitas mahasiswa, namun demikian sistem ini memiliki kekurangan dan kelemahan seperti yang terjadi beberapa tahun lalu mengenai penggunaan LCD sebagai media soal ujian semester.

Kemudahan dan efisiensi kebijakan ini mau-tak mau harus ditanggung mahasiswa dengan keharusan memiliki perankat handphone CDMA dan nominal pulsa sebesar Rp. 25.000 setiap bulannya untuk mengirim nilai absen dan tugas. Disamping itu, keluhan mahasiswa juga mengarah kepada pelayanan operator yang sering mengalami kekgagalan pengiriman atau keterlambatan sehingga data yang mereka kirim tidak tepat waktu.

Memang, tidak harus menggunakan nomor perdana edisi khusus BSI, namun mahasiswa harus registrasi kembali untuk mengaktifkan nomor barunya dan dikenakan tarif premium Rp. 2.000,- untuk operator diluar Flexi.

Ditemui pada Rapat Dana Kemahasiswaan Oraganisasi Mahasiswa BSI, Bapak Syamsul Bahri selaku Pudir III Bid. Mahasiswa menerangkan kepada seluruh elemen kampus mengenai program ini bahwa, ”awalnya inforamsi ini sudah diketahui pada saat pendaftaran dengan penandatanganan MOU sebagai mahasiswa BSI dan program Fleksi ini temasuk didalamya. dan kita akan menjadi pionir sebagai kampus yang pertama kali melaukan sistem ini. Intinya adalah kita menggunakan informasi teknologi sesuai kebutuhan zaman. Hanya saja karena program ini baru diterapkan membuat mahasiswa BSI merasa belum terbiasa”.

Namun sekali lagi kebijakan BSI ini menimbulkan pro kontra. Hal paling ekstrim adalah absen yang dilakukan dengan cara seperti itu, mengajarkan kepada mahasiswa untuk malas datang kekampus atau kedalam kelas karena bisa saja mereka absen dan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Hal ini pula yang mendorong mahasiswa Depok semester II melakukan pengumpulan tanda tangan guna menolak kebijakan ini, namun tertunda dan dapat direda dengan peran Senat dan BEM untuk mencari tahu program yang cukup memberatkan mahasiswa tersebut.

Ada apakah dibalik ini semua. Adakah unsur bisnis yang melatar belakangi kebijakan ini, atau memang sebagai pionir dalam kemajuan dan efesiensi teknologi informasi. Namun kenapa harus dengan kartu perdana Fleksi dan tidak dengan nomor kartu seluler rekan-rekan mahasiswa yang sudah ada sebelumnya? akankah program ini terus dijalankan?

Sejak berita ini dibuat kami mencoba menghubungi Direktur BSI Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro, namun belum berhasil karena kesibukan beliau yang sedang bertugas keluar kota. (bersambung)

#Redaksi/rw ( sumber : www.inspirasionline.com )

Klik disini untuk melanjutkan »»
 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com