Kamis, 27 November 2008

Demo Warnai Peringatan Hari Guru

. Kamis, 27 November 2008
1 komentar


Liputan6.com, Deli Serdang: Usai mengikuti upacara peringatan Hari Guru, para siswa Sekolah Dasar Negeri Patumbak, Deli Serdang, Sumatra Utara, Selasa (25/11) siang, bergabung bersama warga yang tengah memblokade jalan. Mereka mengacungkan poster memprotes penggusuran satu-satunya lapangan sepakbola di kawasan itu. Namun, protes tetap dilakukan dengan wajah riang.

Lapangan sepakbola ini memang menjadi lahan serba guna. Tempat berbagai aktivitas sosial warga setempat, sekaligus wahana para pelajar berolahraga dan latihan pramuka. Rencana eksekusi bergulir setelah Pengadilan Negeri Lubuk Pakam memenangkan gugatan Sucipto Salim terhadap lapangan sepakbola seluas 5.400 meter milik PT Perkebunan Nusantara II itu. Sang penggugat akan mengubah wahana olahraga siswa ini jadi kompleks pertokoan.
Demo warga dan siswa ini adalah kali kedua. Seperti demo sebelumnya, PN Lubuk Pakam akhirnya menunda rencana eksekusi hingga waktu yang belum ditentukan.

Momen Hari Guru juga dimanfaatkan ratusan guru bantu dan honorer kembali turun ke jalan. Aksi jalan kaki dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta menuju Istana Merdeka, Jakata Pusat. Kapan penetapan status pegawai negeri sipil menjadi pertanyaan utama. Tak hanya status yang terkatung-katung, tunjangan kesra sebelas bulan juga belum dibayar.

Adakah ini fenomena umum di Tanah Air, menjadi guru sebatas pengabdian. Anda yang sudah menyaksikan film Laskar Pelangi tentu tahu sosok guru Ibu Muslimah. Dalam kesederhanaan Ibu Mus, begitu biasa disapa, setia mengajar. Bukan lagi di SD Muhammadiyah Gantung, tapi di SDN 6 Gantung, Belitung Timur dan terus menyemangati siswa-siswinya.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo menyatakan mulai Januari 2009 akan ada penyesuaian gaji guru. Bambang memastikan gaji guru golongan terendah adalah Rp 2 juta [baca: Pemerintah Pastikan Gaji Guru Naik].(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Hari Pahlawan Diperingati

.
0 komentar


Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (10/11). Dalam kesempatan itu, Presiden selaku pemimpin upacara meminta hadirin mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan.

Tak hanya itu, rombongan Presiden beserta peserta upacara juga menaruh karangan bunga dan berziarah di 13 makam pahlawan. Antara lain, mantan Wapres Adam Malik dan Jenderal Ahmad Yani. Mereka juga singgah ke pusara mantan Wapres Sudharmono, mantan Wapres Umar Wirahadikusuma, dan Jenderal A.H Nasution.
Lain halnya dengan Ketua DPR Agung Laksono. Dia bersama puluhan pejuang veteran menggelar upacara tabur bunga di Kepulauan Seribu. Dalam acara tahunan ini, tabur bunga dilakukan dari atas Kapal RI Teluk Mandar 514. Turut hadir putra pejuang Douwes Dekker, Kesworo Setiabudhi Douwes Dekker.

Sedangkan di Surabaya, Jawa Timur, upacara peringatan Hari Pahlawan berlangsung di Gedung Negara Grahadi. Upacara mengenang para pahlawan yang telah gugur ini berlangsung khidmat dipimpin Gubernur Jatim Imam Utomo.

Sebelumnya, para tokoh masyarakat di Surabaya juga menggelar malam renungan suci untuk mengenang pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa. Acara diisi dengan pemadaman lampu dan penyalaan lilin. Ritual ini sebagai bentuk penghargaan serta penghormatan terhadap para pahlawan.

Sementara itu, ribuan pejuang veteran memusatkan peringatan Hari Pahlawan di Gedung Balai Sarbini. Acara ini mengambil tema pertempuran di Medan, Sumatra Utara. Para hadirin disuguhkan film dokumenter tentang perjuangan pahlawan di Sumut dalam mengusir penjajah.

Dalam kesempatan tersebut, para veteran berpesan agar generasi muda bisa menghargai arti kemerdekaan. Para pemuda juga diminta tidak menuangkan aspirasi melalui unjuk rasa, melainkan dengan berdialog.

Hingga kini, nasib veteran banyak yang telantar. Padahal, mereka berjasa memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang kurang memperhatikan nasib mereka di hari tuanya [baca: Ilyas Karim, Pengibar Bendera Pusaka 1945].(REN/Tim Liputan 6 SCTV)

Klik disini untuk melanjutkan »»
 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com