Rabu, 11 Juni 2008

Kebijakan SMS, Praktis Tidak Ekonomis

. Rabu, 11 Juni 2008

Image

Sekelompok mahasiswa jalan beriringan menuju toilet kampus BSI Salemba 45, sebuah ritual yang biasa dilakukan kebanyakan para mahasiswa setiap usai mengikuti mata kuliah. Menunggu giliran menggunakan fasilitas kampus yang terbatas sekelompok mahasiswa asyik berbincang-bincang membahas perkembangan yang ada.

Satu hal yang menarik menjadi perbincangan. Sebuah Kebijakan baru diberlakukan bagi mahasiswa BSI dalam absensi dan pengumpulan tugas dengan menggunakan nomor perdana kartu Flexi yang telah dibagian pada semester I tahun lalu secara gratis oleh lembaga BSI, namun disayangkan informasi ini kurang jelas diterima mahasiswa mengenai fungsi dan keguanannya.

Menginjak semester berikutnya (semester II), kebijakan ini mulai diterapkan. Mahasiswa baru diminta untuk mengaktifkan kartu perdana Flexi yang telah dibagikan untuk menjalankan aktifitas perkuliahan seperti absensi dan pengumpulan tugas. Namun demikian, kebijakan yang kurang sosialisasi ini dinilai kebanyakan mahasiswa sungguh memberatkan.

Pembagaian kartu perdana saja dinilai tidak cukup tanpa didukung perangkat ponsel CDMA yang harus dimiliki sendiri. Hingga pada akhirnya banyak mahasiswa yang melenakan kartu perdana tersebut tanpa megetahui tujuan sebenarnya.

Kebijakan ini dimulai sebenarnya telah disepakati mahasiswa dalam prosesesi pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2007/2008 dengan mengisikan formulir pendaftaran dan mengikuti program yang ada. Atau dengan kata lain, mahasiswa baru telah sepakat dengan segala aturan main dalam kebijakan yang diterapkan selama menjadi mahasiswa BSI dengan menandatangani MOU.

Informasi yang terlambat dan tidak akurat menjadikan kebanyakan mahasiswa tidak mengaktifkan kartu perdana Flexi tersebut. Hingga waktunya, mereka kerepotan mengaktifkan nomor Flexi yang sudah tidak aktif, atau habis masa berlakunya karena hanya dengan nomor perdana edisi khusus BSI ini saja yang dapat diopersikan dalam sistem baru tersebut. Dan untuk mengaktifkan kembali kartu perdanannya mereka harus registrasi dan mengeluarkan biaya tambahan.

Mahasiswa dapat melakukan absen kelas dan pengiriman jawaban tugas melalui kartu perdana Flexi edisi khusus, dengan mengirimkan SMS sesuai dengan format program yang telah diditentukan. Contohnya :

Informasi Nilai Kehadiran

Perintah : NABSEN

Contoh : NABSEN 12010001 5

Jawaban : Nilai Absen : PPN 75, Kewiraan 90, Agama 100, dst

Kecanggihan teknologi dalam sistem tersebut sangat menjanjikan, namun terasa janggal dan aneh apabila mahasiswa yang sudah masuk kekelas masing-masing dan mengikuti dengan aktif kegitan belajar harus absen kembali lewat sms? namun sampai saat ini belum semua mata kuliah dan dosen memberlakukan program ini.

Sistem baru ini dianggap sederhana dan cenderung mempermudah akifitas mahasiswa, namun demikian sistem ini memiliki kekurangan dan kelemahan seperti yang terjadi beberapa tahun lalu mengenai penggunaan LCD sebagai media soal ujian semester.

Kemudahan dan efisiensi kebijakan ini mau-tak mau harus ditanggung mahasiswa dengan keharusan memiliki perankat handphone CDMA dan nominal pulsa sebesar Rp. 25.000 setiap bulannya untuk mengirim nilai absen dan tugas. Disamping itu, keluhan mahasiswa juga mengarah kepada pelayanan operator yang sering mengalami kekgagalan pengiriman atau keterlambatan sehingga data yang mereka kirim tidak tepat waktu.

Memang, tidak harus menggunakan nomor perdana edisi khusus BSI, namun mahasiswa harus registrasi kembali untuk mengaktifkan nomor barunya dan dikenakan tarif premium Rp. 2.000,- untuk operator diluar Flexi.

Ditemui pada Rapat Dana Kemahasiswaan Oraganisasi Mahasiswa BSI, Bapak Syamsul Bahri selaku Pudir III Bid. Mahasiswa menerangkan kepada seluruh elemen kampus mengenai program ini bahwa, ”awalnya inforamsi ini sudah diketahui pada saat pendaftaran dengan penandatanganan MOU sebagai mahasiswa BSI dan program Fleksi ini temasuk didalamya. dan kita akan menjadi pionir sebagai kampus yang pertama kali melaukan sistem ini. Intinya adalah kita menggunakan informasi teknologi sesuai kebutuhan zaman. Hanya saja karena program ini baru diterapkan membuat mahasiswa BSI merasa belum terbiasa”.

Namun sekali lagi kebijakan BSI ini menimbulkan pro kontra. Hal paling ekstrim adalah absen yang dilakukan dengan cara seperti itu, mengajarkan kepada mahasiswa untuk malas datang kekampus atau kedalam kelas karena bisa saja mereka absen dan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Hal ini pula yang mendorong mahasiswa Depok semester II melakukan pengumpulan tanda tangan guna menolak kebijakan ini, namun tertunda dan dapat direda dengan peran Senat dan BEM untuk mencari tahu program yang cukup memberatkan mahasiswa tersebut.

Ada apakah dibalik ini semua. Adakah unsur bisnis yang melatar belakangi kebijakan ini, atau memang sebagai pionir dalam kemajuan dan efesiensi teknologi informasi. Namun kenapa harus dengan kartu perdana Fleksi dan tidak dengan nomor kartu seluler rekan-rekan mahasiswa yang sudah ada sebelumnya? akankah program ini terus dijalankan?

Sejak berita ini dibuat kami mencoba menghubungi Direktur BSI Bapak Ir. Naba Aji Notoseputro, namun belum berhasil karena kesibukan beliau yang sedang bertugas keluar kota. (bersambung)

#Redaksi/rw ( sumber : www.inspirasionline.com )

0 komentar:

 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com