Kamis, 27 November 2008

Hari Pahlawan Diperingati

. Kamis, 27 November 2008


Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (10/11). Dalam kesempatan itu, Presiden selaku pemimpin upacara meminta hadirin mengheningkan cipta untuk mengenang para pahlawan.

Tak hanya itu, rombongan Presiden beserta peserta upacara juga menaruh karangan bunga dan berziarah di 13 makam pahlawan. Antara lain, mantan Wapres Adam Malik dan Jenderal Ahmad Yani. Mereka juga singgah ke pusara mantan Wapres Sudharmono, mantan Wapres Umar Wirahadikusuma, dan Jenderal A.H Nasution.
Lain halnya dengan Ketua DPR Agung Laksono. Dia bersama puluhan pejuang veteran menggelar upacara tabur bunga di Kepulauan Seribu. Dalam acara tahunan ini, tabur bunga dilakukan dari atas Kapal RI Teluk Mandar 514. Turut hadir putra pejuang Douwes Dekker, Kesworo Setiabudhi Douwes Dekker.

Sedangkan di Surabaya, Jawa Timur, upacara peringatan Hari Pahlawan berlangsung di Gedung Negara Grahadi. Upacara mengenang para pahlawan yang telah gugur ini berlangsung khidmat dipimpin Gubernur Jatim Imam Utomo.

Sebelumnya, para tokoh masyarakat di Surabaya juga menggelar malam renungan suci untuk mengenang pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa. Acara diisi dengan pemadaman lampu dan penyalaan lilin. Ritual ini sebagai bentuk penghargaan serta penghormatan terhadap para pahlawan.

Sementara itu, ribuan pejuang veteran memusatkan peringatan Hari Pahlawan di Gedung Balai Sarbini. Acara ini mengambil tema pertempuran di Medan, Sumatra Utara. Para hadirin disuguhkan film dokumenter tentang perjuangan pahlawan di Sumut dalam mengusir penjajah.

Dalam kesempatan tersebut, para veteran berpesan agar generasi muda bisa menghargai arti kemerdekaan. Para pemuda juga diminta tidak menuangkan aspirasi melalui unjuk rasa, melainkan dengan berdialog.

Hingga kini, nasib veteran banyak yang telantar. Padahal, mereka berjasa memperjuangkan kemerdekaan Tanah Air. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang kurang memperhatikan nasib mereka di hari tuanya [baca: Ilyas Karim, Pengibar Bendera Pusaka 1945].(REN/Tim Liputan 6 SCTV)

0 komentar:

 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com