Jumat, 25 Juli 2008

Jaringan Media Jurnalistik Kampus

. Jumat, 25 Juli 2008
0 komentar

Onno W. Purbo

Sejak awal berdirinya negara kesatuan Indonesia, sejarah menunjukan kontribusi kampus-kampus terhadap banyak perubahan mendasar di negeri ini. Kaum terpelajar muda menampakan dirinya sebagai tenaga pendorong pembaruan bangsa. Sejarah mengukir pengorbanan yang luar biasa dari kaum muda ini dalam mengarahkan bangsa ini ke zaman reformasi yang kita nikmati hari ini.

Kaum terpelajar muda tampaknya terus menjadi penyeimbang dalam kancah kehidupan bernegara di Indonesia. Kaum terpelajar muda bahkan merupakan kekuatan yang tidak mungkin di abaikan begitu saja - terbukti Pak Amin rela meninggalkan kepemimpinan sidang MPR-nya untuk menemui kaum muda yang berada diluar gedung pada saat SU MPR lalu.

Pertanyaannya – apakah kaum terpelajar muda ini harus terus menerus menggunakan pola aksi demonstrasi fisik dan berhadapan dengan PHH dalam menyampaikan aspirasinya? Berapa banyak tumbal kaum terpelajar muda lagi yang harus berkorban untuk ibu pertiwi? Mungkinkah jumlah pengorbanan jiwa & raga kaum intelektual muda dikurangi tanpa mengurangi tujuan mulia yang ingin dicapai? Alternatif apa yang mungkin digunakan?

Sun Tzu ksatria Cina tahun 500 S.M. dalam bukunya The Art of War mengatakan ". . . attaining one hundred victories in one hundred battles is not the pinnacle of excellence. Subjugating the enemy's army without fighting is the true pinnacle of excellence." Singkat seninya – bagaimana mencapai tujuan & musuh kalah tanpa bertempur dan berkorbanan secara fisik! Teknik information warfare & psychological warfare melalui jaringan media massa barangkali menjadi kuncinya.

Media massa menjadi alternatif yang paling sederhana yang memungkinkan fungsi penyeimbang terus di emban tanpa perlu mengorbankan kaum intelektual muda dalam proses pencapaian tujuan-nya karena harus secara fisik berhadapan dengan PHH. Yang lebih gila lagi barangkali – jika berbentuk jaringan media jurnalistik kampus secara mandiri dimotori kaum intelektual muda.

bagaimana jika kaum intelektual muda ini membangun jaringan media jurnalistik kampus yang tersebar di nusantara mengkaitkan semua kampus yang ada. Keberadaan jaringann media cetak, media radio, media TV bahkan media Internet di kampus secara mandiri & swadana akan mempunyai nilai strategis sangat tinggi sebagai penyeimbang bangsa – bahkan mungkin menjadi MPR tandingan jika di dukung dengan informasi yang lebih lengkap dan akurat di bandingkan MPR-nya Pak Amin.

Koran kampus & Radio Kampus bukan barang baru bagi sebagian kampus di Indonesia. Dasar kemampuan jurnalistik mahasiswa telah ada & tinggal di poles supaya menjadi lebih profesional yang secara simultan harus di barengi strategi regenerasi. Yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah membuat koran-koran ini menjadi sebuah kesatuan aksi dalam jaringan informasi memanfaatkan infrastruktur yang ada. Teknologi warung internet yang memungkinkan akses Internet dengan murah dan terjangkau akan memicu kemudahan ini semua.

Bayangkan impact yang akan dihasilkan jika koran & radio kampus di 1300 PTS seluruh Indonesia dapat dikaitkan menjadi satu kesatuan. Bayangkan jika juta-an mahasiswa dapat memfungsikan dirinya sebagai reporter & pemberi fakta yang aktual dan akurat. Bayangkan jika hasil analisis mendalam dari ribuan kaum intelektual muda dalam bentuk laporan, tugas akhir, paper dll dapat terdistribusi dalam platform knowledge infrastruktur yang dibangun secara mandiri & swadana.

Efek jaringan media jurnalistik kampus dengan kekuatan ribuan reporter, ribuan outlet jelas akan menjadi penyeimbang yang tidak bisa di sepelekan. Sekarang saja koran virtual Mas Budi detik.com di Internet yang dengan kekuatan redaksi beberapa orang dan reporter puluhan saja dapat secara perlahan menjadi saingan berat kantor berita Antara maupun koran-koran di Indonesia.

Saya pikir, untuk memfasilitasi semua ini sebetulnya sederhana saja – hanya tempat diskusi rekan-rekan intelektual muda di kampus-kampus secara elektronik di mailing list Internet. Saya rasa fasilitas mailing list seperti majordomo@itb.ac.id bisa digunakan sebagai modal awal untuk pembangunan jaringan media jurnalistik kampus di Indonesia. Silahkan menghubungi saya di onno@indo.net.id atau kelompok cnrg@itb.ac.id untuk koordinasi lebih lanjut. Mudah-mudahan jaringan media kampus ini bisa menjadi tulang punggung pembaruan di Indinesia.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Sabtu, 05 Juli 2008

TUGU RAKYAT

. Sabtu, 05 Juli 2008
0 komentar


Tujuh Gugatan Rakyat
Suaranya mahasiswa
Suaranya pengemis
Suaranya petani
Suaranya pengusaha
Suaranya ibu – ibu
Suaranya Bapak - bapak
Suaranya buruh pabrik
Suaranya orang – orang yang peduli dan cinta
Pada kebangkitan bangsa ini

Tujuh Gugatan Rakyat
Suaranya rakyat Indonesia

Tujuh Gugatan Rakyat
Suaranya mahasiswa
Suaranya pengemis
Suaranya petani
Suaranya pengusaha
Suaranya ibu – ibu
Suaranya Bapak - bapak
Suaranya buruh pabrik
Suaranya orang – orang yang peduli dan cinta
Pada kebangkitan bangsa ini


Lembaga Pers Mahasiswa – Bina Sarana Informatika
Copyright © 2008 LPM – BSI

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kabar gembira !!!

.
0 komentar

Bagi temen2 mahasiswa yang tertinggal informasi dan berita dimading LPM saat ini temen2 mahasiswa dapat mengaksesnya melalui internet dengan alamat yang tertera di bawah ini :
www.wartawankampus.blogspot.com
Dan bagi temen2 yang ingin mengirimkan tulisan / karya tulisnya dapat mengirimkan karya tulisnya melalui :
Email : koko_fhu@yahoo.com
Salam mahasiswa !!!
Note :
untuk temen2 LPM ditunggu kreatifitasnya.
[ Terus berkarya meski hanya dengan satu kata* ]

Klik disini untuk melanjutkan »»
 



Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com